kajian ke 6

Mega Agustiningsih_2003401051065

Mega Agustiningsih_2003401051065

oleh 2003401051065 MEGA AGUSTININGSIH -
Jumlah balasan: 0

A. Tokoh imam madzhab dalam fiqih   

  • Imam Hanafi, 
  • Imam Maliki, 
  • Imam Syafi’i, dan 
  • Imam Ahmad Ibnu Hambal.

B. Sebab-sebab munculnya perbedaan madzhab  dan khilafiyah dalam bermadzhab  

Terbentuknya madzhab karena adanya perbedaan dalam umat Islam, terutama dalam masalah fiqih. 

C. Munculnya ahlul hadis dan ahlul ra'yi 

Benih-benih pemikiran hukum denga membedakan intensitas penggunaan Hadis dan rra’yu yng memunculkan dua aliran besar ahl al-Ra’y dan ahl al-Hadis tidak dipungkiri pada masa-masa sahabat. Karena dikena ada segolongan sahabat sangat intens menggunakan Hadis dalam Ijtihadnya dan merasa ragu-ragu dalam menggunakanijtihad, namun ada pula yang intens melakukan ijtihad dengan ra’yu dalam berbagai masalah yang tidak ada nash.

D. Munculnya qaidah-qaidah usul fiqh 

Munculnya kaidah-kaidah usul fikih yaitu sebagai pedoman bagi umat Islam untuk menyelesaikan masalah hukum yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

E. Sejarah penyebaran imam yang empat  

Pada dasarnya, mazhab timbul karena perbedaan dalam memahami Alquran dan Sunah yang tidak bersifat absolut. Menurut Prof Said Aqil Husain al-Munawar dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, mazhab fiqih berarti aliran pemikiran tentang hukum yang penetapannya merujuk kepada sumber utama ajaran Islam, yakni Alquran dan Sunah.

F. Kelompok pemalsu hadits  

Kemunculan orang-orang yang berkepentingan duniawi dan dengki terhadap Islam, dan manusia-manusia yang masuk Islam dengan membawa kepentingan untuk merusaknya dari dalam menjadi penyebab tersulutnya fitnah besar di tengah umat Islam yang berujung pada terbunuhnya Khalifah ‘Utsmân Radhiyallahu anhu dan berkobarnya peperangan-peperangan yang memecah kesatuan umat. Selanjutnya, timbullah golongan-golongan (sesat) dalam Islam. Masing-masing golongan berupaya membenarkan pendapat (ideologi)nya dengan memalsukan hadits-hadits atas nama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dari situlah, hadits-hadits palsu berkembang. Tema-temanya pun beragam, di antaranya berisi keutamaan seseorang, madzhab, wilayah tertentu atau sebaliknya menyerang orang-orang maupun kelompok tertentu.