UTS

MUHAMMAD YUSFIN FERDIANSAH (2003401051051)

MUHAMMAD YUSFIN FERDIANSAH (2003401051051)

oleh 2003401051051 MUHAMMAD YUSFIN FERDIANSAH -
Jumlah balasan: 0

Kajian 2

Pemikiran Maturidiyah

Akal dan wahyu

Menurut al-Maturidi mengetahui Tuhan dapat diketahui dengan akal.

Perbuatan manusia

Segala sesuatu yang berkaitan dengan perbutan manusia, dan segala sesuatu ciptaan itu kehendak Allah swt., dengan demikian tidak ada pertentangan dengan kodrat Allah swt. yang menciptakan perbuatan manusia dan ikhtiar yang ada pada manusia. Kemudian karena daya diciptakan dalam diri manusia dan perbuatan yang dilakukan adalah perbuatan manusia sendiri dalam arti yang sebenarnya, tentu daya itu juga daya manusia.

Sifat Tuhan

Allah swt. itu memiliki sifat-sifat seperti kalam, sama’, bashar dan sebagainya itu mulzamah (suatu keharusan) bagi Allah swt. Tuhan sekalian semesta alam.

Melihat Tuhan

Al-Maturidi mengatakan bahwa manusia  kelak di akhirat dapat melihat Tuhan.

Kajian 3

1.Tauhid Menurut Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari

Dalam pemaparannya mengenai aqidah ashhab al-hadits dan ahl al-sunnah, Imam Al-Asy’ari menulis ”Bahwa Allah SWT Tuhan Yang Esa (Wahid), Tunggal (Fard), Maha Mutlak (Shamad) tidak ada tuhan selain-Nya”.11 Pengertian tauhid menurut Al-Asy’ari yang dielaborasi lebih lanjut oleh Ibn Furak (w. 406/1015), yang meringkas pandangan-pandangan Al-Asy’ari, menyatakan bahwa makna wahid dan ahad adalah menyendiri yang berarti ‘penafian terhadap yang menyamai dalam dzat, perbuatan dan sifat’,

2.tawhid al-shifat, sifat ketuhanan adalah sebagaimana yang ada dalam Al-Quran dan Hadits, yang afirmasi terhadapnya sama sekali tidak menimbulkan penyerupaan (tasybih) karena sifat-Nya tidak seperti sifat makhluk, sebagaimana dzat-Nya tidak seperti dzat makhluk.18 Sifat-sifat ini bukanlah sesuatu yang baharu (muhdats) atau menyerupai sifat sesuatu yang baharu karena yang demikian akan berkonsekuensi ketiadaan sifat itu sebelum ia ada, yang mengeluarkannya dari ketuhanan.

3.tawhid al-af‘al, mengandung pengertian bahwa yang pencipta segala sesuatu adalah Allah SWT dan bahwa perbuatan makhluk diciptakan oleh-Nya

dengan menekankan bahwa Allah SWT adalah yang mencipta seluruh perbuatan hamba dan seluruh peristiwa alam

Kajian 4

Pandangan Asy`ariyah dan pandangan Maturidiyah sama-sama mengatakan bahwa seorang mukmin yang melakukan dosa besar tidak menjadi kafir dan tidak gugur ke-Islamannya. Sedangkan Mu`tazilah mengatakan bahwa orang itu berada pada tempat diantara dua tempat “Manzilatun baina manzilatain”.

Kajian 5

Problematikmerupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Problematik konsep tual aqidah menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, ditelaah, diperbaiki, bahkan mungkin untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak ragamnya. Sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya. Salah problematik ialah faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik agama.

Kajian 6

A. Dalam bidang akidah, NU mengikuti paham Ahlussunnah wal Jamaah yang dipelopori oleh Imam Abu al-Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi

B. Dalam bidang fiqih, NU mengikuti jalan pendekatan (madzhab salah satu dari madzhab Imam Abu Hanifah an-Nu’man, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hanbali.

C. Dalam bidang tasawuf mengikuti, antara lain Imam Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali, serta imam-imam lainnya, seperti Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

D. Dalam Siyasah mengikuti Abu al-Hasan Ali Ibn Muhammad al-Mawardi yang dijelaskan lebih rinci tentang sikap keagamaan NU, baik dalam hal akidah, syariah, tasawuf, dan siyasah. Penjelasan tentang hal tersebut tidak mungkin menghindarkan dari biografi tokoh pendiri madzhab yang diikuti oleh NU.

Kajian 7

1.Dasar yang dipakai oleh mazhab Hanafi adalah Alquran, Sunnah, dan fatwa sahabat yang merupakan penyampai. Mazhab ini juga menggunakan qiyas sebagai dasarnya dan juga istihsan,

2. Imam Malik merupakan imam ahli sunnah (hadis). Beliau orang yang pertama kali menghimpun hadist yaitu kitab al-Muwaththa’. tajam dlm berfikir. Beliau mengumpulkan di dalam fiqhnya penjelasan yang pasti dengan nash al-qur’an, hadist dan fatwa sahabat serta menjaga kemaslahatan manusia dalam segala fatwanya.

3. Walhasil, Imam Syafi’i meletakkan fondasi yang sangat kokoh sebagai awal dimulainya diskusi panjang tiada akhir di bidang ilmu ushul fiqh.

4. Pada hakikatnya para ulama’ seapakat bahwa imam Ahmad ibnu Hanbal adalah seorang pemuka ahli Al-Hadits, dan tidak pernah menulis secara langsung kitab fiqh,