kajian ke 4

kajian 4

kajian 4

oleh 2003401051001 MOH. QUTBI MAHBUBI -
Jumlah balasan: 0

1. Akal dan Wahyu

Walaupun Asy'ari dan orang-orang mu'tazilah mengakui pentingnya akal dan wahyu, mereka berbeda dalam menghadapi persoalan yang memperoleh penjelasan kontradiktif dari akal dan wahyu. Al-Asy'ari mengutamakan wahyu, sementara mu'tazilah mengutamakan akal.


2. Perbuatan Manusia

mu'tazilah yang menganut paham kebebasan mutlak berpendapat bahwa manusia menciptakan perbuatannya sendiri. Al-Asy'ari khaliq dan kasb. Menurutnya, Allah adalah pencipta (khaliq) perbuatan manusia, sedangkan manusia adalah yang mengupayakannya (muktasib). Hanya Allah yang mapu menciptakan segala sesuatu (termasuk keinginan manusia).


3. Kekuasaan dan Kehendak mutlak Tuhan

Melihat Allah


Al-Asy'ari tidak sependapat dengan kelompok ekstream, terutama Zahiriah, yang menyatakan bahwa Allah dapat dilihat diakhirat dan memercayai bahwa Allah bersemayam di'Arsy. Al-Asy'ari yakin bahwa Allah dapat dilihat diakhirat, tetapi tidak dapat digambarkan. Kemungkinan dapat terjadi ketika Allah yang menyebabkan dapat dilihat atau menciptakan kemampuan penglihatan manusia untuk melihat.

4. Sifat Tuhan

berpendapat bahwa Allah mempunyai sifat yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan sunnah bahwa sifat-sifat itu harus dipahami menurut harfiahnya. Pada pihak lain, berhadapan dengan kelompok Mu'tazilah yang berpendapat bahwa sifat-sifat Allah tidak lain selain ensensi-Nya. Al Asy'ariyyah berpendapat bahwa Allah memiliki sifat-sifat itu, seperti mempunyai tangan dan kaki, tidak boleh diartikan secara harfiah, sifat-sifat Allah itu unik dan tidak dapat dibandingkan dengan sifat-sifat manusia yang tampaknya mirip