kajian ke 4

jelaskan doktrin Aqidah Aswaja al-Maturidi beriut: 1. Akal dan wahyu 2. Perbuatan manusia 3. Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan 4. Sifat Tuhan

jelaskan doktrin Aqidah Aswaja al-Maturidi beriut: 1. Akal dan wahyu 2. Perbuatan manusia 3. Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan 4. Sifat Tuhan

by 2003401051045 RODAH MATUR A MA -
Number of replies: 0

Nama: rodah matur abdullah masjid aldensi nim:2003401051045 


Berita wahyu

2) Berita kenabian yang meliputi :

11 Ibid., h. 24-25.

12 Ibid., h. 86.

13Ibid. An-Nazam juga dikenal sebagai tokoh Mu’tazilah yang menekankan 

konsep ‘keadilan Tuhan’, bahwa Tuhan itu hanya memunculkan perbuatan baik. 

Dia tak berkuasa untuk berlaku tidak baik. Perbuatan jelek hanya muncul dari 

yang mempunyai cacat, padahal Tuhan tidak punya cacat. Selain itu beliau juga 

mengemukakan bahwa Sabda Tuhan itu tidak qadim yang kemudian menjadi 

pemikiran teologis yang kontraversial. Selanjutnya lihat Harun Nasution, Islam

Berita yang bersifat umum seperti pengetahuan tentang 

silsilah, geografi, sejarah, politik dan lainnya.

Sumber kedua dari pengetahuan keagamaan adalah akal. 

Ada lima (5) argumen untuk memberikan kevalidan akal yaitu 

argumen teleologis, argumen dari alam, psikologis, sosiologis dan 

eksistensi. Untuk memperoleh pengetahuan yang bersumber dari 

akal dapat dilakukan dengan dua metode yaitu indra dan pemikiran 

spekulatif, baik berupa metafisika, hermeneutik maupun analogi.15

Dari pembahasan mengenai teori pengetahuan al-Maturidi 

tersebut nampak bahwa beliau merupakan tokoh yang independen, 

secara intelektual dan serius membangun teori pengetahuan teologi. 

Selain itu beliau mampu memadukan antara tradisi dan akal dalam 

kesatuan sistem melalui berbagai metode yang dikembangkannya. 

Teori pengetahuan al-Maturidi ini akan nampak dalam pemikiran 

teologisnya, baik yang berkaitan dengan manusia, alam dan 

Tuhan.

2. Pemikiran tentang Manusia

a. Peranan Akal

Al-Maturidi telah mencoba memadukan antara peranan 

tradisi dan akal dalam kesatuan organik. Keduanya dianggap saling 

melengkapi dan bergantung. Persoalan peranan akal senantiasa 

dihubungkan dengan wahyu. Uraian berikut akan difokuskan 

kepada empat (4) macam persoalan yaitu :

1) Kemampuan akal untuk mengetahui Tuhan

2) Kemampuan akal untuk mengetahui kewajiban mengenal 

Tuhan 

3) Kemampuan akal untuk mengetahui baik dan jelek 

4) Kemampuan akal untuk mengetahui kewajiban melakukan 

yang baik dan mencegah dari yang jelek.

Menurut Maturidiyah Samarkand, akal mampu mengetahui 

persoalan 1, 2, dan 3. Adapun dalam persoalan 4 akal manusia tidak

   


•mampu dan hanya dapat diketahui melalui wahyu. Sementara itu 

Maturidiyah Bukhara agak berbeda. Menurut kelompok ini akal

•Pemikiran tentang Tuhan

a. Keberadaan Tuhan

Dalam wacana filsafat dan teologi ada tiga argumen 

yang digunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Ketiga 

argumen tersebut yaitu kosmologis, teleologis, dan ontologis. 

William Rowe memasukkan argumen teleologis dan kosmologis ke 

dalam metode a posteriori, sedangkan argumen ontologis masuk 

dalam metode a priori.28 Metode a posteriori merupakan cara yang 

berdasarkan pada prinsip atau premis yang hanya dapat diketahui 

melalui pengalaman manusia. Sedangkan a priori merupakan cara 

memperoleh pengetahuan sesuatu dengan hanya memikirkan dan 

memahami secara mendalam tentang alam.

Al-Maturidi lebih banyak menggunakan argumen 

kosmologis (a posteriori) dalam membuktikan tentang keberadaan 

Tuhan. Argumen ini bersifat deduktif kebalikan dari argumen 

teleologis yang bersifat induktif. Argumen ini terdiri dari premis 

dan kesimpulan, misalnya :29

1) alam itu berisi makhluk hidup dan mati.

2) setiap makhluk hidup tidak mengetahui tentang permulaannya dan tak mampu menciptakan sesuatu yang 

sederajat dengan dirinya serta tidak mampu memperbaiki 

kebobrokannya.

3) oleh karena itu makhluk hidup, diciptakan oleh sesuatu 

yang lain di luar dirinya, demikian pula makhluk mati

b. Sifat-sifat Tuhan

Persoalan teologis yang berkaitan dengan sifat Tuhan a