Nama: rodah matur abdullah masjid aldensi nim:2003401051045
Berita wahyu
2) Berita kenabian yang meliputi :
11 Ibid., h. 24-25.
12 Ibid., h. 86.
13Ibid. An-Nazam juga dikenal sebagai tokoh Mu’tazilah yang menekankan
konsep ‘keadilan Tuhan’, bahwa Tuhan itu hanya memunculkan perbuatan baik.
Dia tak berkuasa untuk berlaku tidak baik. Perbuatan jelek hanya muncul dari
yang mempunyai cacat, padahal Tuhan tidak punya cacat. Selain itu beliau juga
mengemukakan bahwa Sabda Tuhan itu tidak qadim yang kemudian menjadi
pemikiran teologis yang kontraversial. Selanjutnya lihat Harun Nasution, Islam
Berita yang bersifat umum seperti pengetahuan tentang
silsilah, geografi, sejarah, politik dan lainnya.
Sumber kedua dari pengetahuan keagamaan adalah akal.
Ada lima (5) argumen untuk memberikan kevalidan akal yaitu
argumen teleologis, argumen dari alam, psikologis, sosiologis dan
eksistensi. Untuk memperoleh pengetahuan yang bersumber dari
akal dapat dilakukan dengan dua metode yaitu indra dan pemikiran
spekulatif, baik berupa metafisika, hermeneutik maupun analogi.15
Dari pembahasan mengenai teori pengetahuan al-Maturidi
tersebut nampak bahwa beliau merupakan tokoh yang independen,
secara intelektual dan serius membangun teori pengetahuan teologi.
Selain itu beliau mampu memadukan antara tradisi dan akal dalam
kesatuan sistem melalui berbagai metode yang dikembangkannya.
Teori pengetahuan al-Maturidi ini akan nampak dalam pemikiran
teologisnya, baik yang berkaitan dengan manusia, alam dan
Tuhan.
2. Pemikiran tentang Manusia
a. Peranan Akal
Al-Maturidi telah mencoba memadukan antara peranan
tradisi dan akal dalam kesatuan organik. Keduanya dianggap saling
melengkapi dan bergantung. Persoalan peranan akal senantiasa
dihubungkan dengan wahyu. Uraian berikut akan difokuskan
kepada empat (4) macam persoalan yaitu :
1) Kemampuan akal untuk mengetahui Tuhan
2) Kemampuan akal untuk mengetahui kewajiban mengenal
Tuhan
3) Kemampuan akal untuk mengetahui baik dan jelek
4) Kemampuan akal untuk mengetahui kewajiban melakukan
yang baik dan mencegah dari yang jelek.
Menurut Maturidiyah Samarkand, akal mampu mengetahui
persoalan 1, 2, dan 3. Adapun dalam persoalan 4 akal manusia tidak
•mampu dan hanya dapat diketahui melalui wahyu. Sementara itu
Maturidiyah Bukhara agak berbeda. Menurut kelompok ini akal
•Pemikiran tentang Tuhan
a. Keberadaan Tuhan
Dalam wacana filsafat dan teologi ada tiga argumen
yang digunakan untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Ketiga
argumen tersebut yaitu kosmologis, teleologis, dan ontologis.
William Rowe memasukkan argumen teleologis dan kosmologis ke
dalam metode a posteriori, sedangkan argumen ontologis masuk
dalam metode a priori.28 Metode a posteriori merupakan cara yang
berdasarkan pada prinsip atau premis yang hanya dapat diketahui
melalui pengalaman manusia. Sedangkan a priori merupakan cara
memperoleh pengetahuan sesuatu dengan hanya memikirkan dan
memahami secara mendalam tentang alam.
Al-Maturidi lebih banyak menggunakan argumen
kosmologis (a posteriori) dalam membuktikan tentang keberadaan
Tuhan. Argumen ini bersifat deduktif kebalikan dari argumen
teleologis yang bersifat induktif. Argumen ini terdiri dari premis
dan kesimpulan, misalnya :29
1) alam itu berisi makhluk hidup dan mati.
2) setiap makhluk hidup tidak mengetahui tentang permulaannya dan tak mampu menciptakan sesuatu yang
sederajat dengan dirinya serta tidak mampu memperbaiki
kebobrokannya.
3) oleh karena itu makhluk hidup, diciptakan oleh sesuatu
yang lain di luar dirinya, demikian pula makhluk mati
b. Sifat-sifat Tuhan
Persoalan teologis yang berkaitan dengan sifat Tuhan a