kajian ke 3

Diskusi kajian 3

Diskusi kajian 3

oleh 2003401051018 EKA OLIVIA HALIMATUS ZAHRO -
Jumlah balasan: 0

Nama: Eka Olivia Halimatus Zahro

Nim: 2003401051018

1. Keesaan Allah  

Dalam membuktikan keesaan Allah SWT, Imam Al-Asy’ari menggunakan argumentasi rasional yang didasarkan kepada ayat Al-Quran. Misalnya, ketika menjabarkan konsep tauhid, beliau terlebih dahulu mengutip surah Al-Syura ayat sebelas (11) dan surah Al-Ikhlas ayat empat (4) yang dilanjutkan dengan argumentasi rasional berdasarkan dua ayat di atas.14 Dalam bukunya yang lain, Imam Al-Asy’ari memaparkan terlebih dahulu pembuktian mengenai keesaan Allah SWT dan diakhiri dengan kutipan surah Al-Anbiya’ ayat 22.15 Dengan demikian, pendekatan yang beliau gunakan dalam memaparkan argumentasi pembuktian tauhid dan unsur akidah yang lain menggabungkan dalil tekstual dan penalaran rasional, suatu hal yang kemudian menjadi ciri pengikutnya.



2.Kebebasan dalam berkehendak (free will)  

Kebebasan berkehendak menurut Sayyid Mujtaba Musawi mengutip Imam Ali bin Abi Thalib dalam kitab Nahjul Balaghah pernah ditanya apakah Allah mengatur perbuatan manusia dan juga mentakdirkan sepenuhnya nasib manusia, Imam Ali menjawab, “Seandainya segala perkara seperti itu dan setiap ketentuan sudah diputuskan (dimana manusia tidak memiliki kehendak bebasnya,) maka batallah hukum pahala dan dosa, gugurlah janji dan ancaman yang dibawa oleh Nabi Muhammad, sesungguhnya Allah Ta’ala telah memerintahkan hamba-hambanya dengan memberikan kebebasan memilih (takhyīran)” (Musawi, 2004).



3.Akal dan Wahyu

Akal dan Wahyu Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang tertulis, yang didalamnya teradapat berbagai macam pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari akal, dan di dalam Al-Qur’an sendiri akal diberikan penghargaan yang tinggi. Tidaksedikit ayat-ayat yang menganjurkan dan mendorong manusia supaya banyak berfikir dan memepergunakan akalnya. Kata-kata yang dipakai dalam Al-Qur’an untuk menggambarkan perbuatan berfikir, bukan hanya‘aqala saja.Al-Quran menyebutkan kurang lebih 49 kata ‘aql yang muncul secara variatif.